Pages

Rabu, 07 Januari 2015

Bunga Mawar dan Manfaatnya

3 komentar
Manfaat Bunga Mawar bagi Kesehatan. Bunga mawar yang biasanya dijadikan sebagi bunga hias, ternyata memunyai manfaat kesehatan yang banyak. Salah satu khasiatnya bisa mengobati bau mulut. Adapun diantara manfaatnya antara lain:

Manfaat Bunga Mawar

  1. Mengatasi Bengkak di Kaki
    Bunga mawar mempunyai manfaat sebagai mengatasi bengkak pada kaki, caranya silakan anda ambil 2-3 bunga mawar lalu ditambah 30gram daun sembung dan di cuci bersih. Lalu rebus dengan air 600ml dan diminum airnya dengan 2 kali sehari.
     
  2. Kesegaran Tubuh
    Bisa menjaga kesegaran tubuh, seperti menyehatkan mata dan membersihkan gigi.
     
  3. Penambah Bahan Makanan
    Di dalam wangi yang harum, bunga mawar mempunyai kandunga vitamin c yang cukup tinggi. Jadi, anda bisa menambahkan bunga bawar di dalam makanan dan minuman yang anda buat.
     
  4. Kesehatan Rambut
    Kandungan dalam bunga mawar bisa membantu untuk mengatasi masalah kerusakan pada rambut dan bisa merawat rambut tetap sehat.
     
  5. Mempercantik Kulit
    Bunga mawar mempunyai kandungan lemak asam lemak omega 3 dan omega 6 yang bisa bermanfaat untuk kesehatan kulit, sehingga bisa mempunyai kulit yang cantik dan lembut.
     
  6. Mengurangi Stres
    Aroma harum pada bunga mawar bisa menghilangkan rasa yang nyaman sehingga stres yang anda hadapi bisa kembali dalam keadaan tenang. Bahkan masyarakat romawi kuno memanfaatkan bunga mawar sebagai obat despresi.
Jadi, jika selama ini anda hanya mengira bahwa bunga mawar hanya sebagai pajangan, itu hal yang salah.
Read More

Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)

0 komentar




Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan meristem bermitosis secara terus-menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.
Jaringan meristem memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
·  Disusun oleh sel-sel muda yang akatif membelah dalam fase pertumbuhan dan   
   perkembangan.
·  Tidak memiliki ruang antar sel (sel tersusun rapat)
· Sel-sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau prismatik, dan memiliki dinding sel yang tipis. Namun, sel-sel tertentu pada meristem apikal mempunyai dinding sel yang tebal. Sel-sel kambium pembuluh juga memiliki dinding radial yang sangat tebal pada periode tertentu.
· Di dalam sel mengandung bnyak protoplasma. Biasanya protolasma tidak mengandung bahan makan cadangan dan kristal. Plastida masih berbentuk proplastida.Namun, protoplasma felogen dapat mengandung semua bahan tersebut.
· Sel memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang besar.
· Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
Jaringan meristem dapat dikelompokkan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan yang dihasilkan, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan asal terbentuknya jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder.


Read More

Bunga Matahari dan Manfaatnya

2 komentar
Apakah diantara para pembaca ada yang menanam pohon bunga matahari di halaman rumah? Jika iya, apakah Anda tahu bahwa bunga matahari tidak hanya berguna sebagai tanaman hias, tapi juga sebagai tanaman obat? Hmmh, saya yakin banyak yang belum tahu mengenai manfaat bunga matahari untuk pengobatan tradisional.



Bunga matahari memiliki nama latin Helianthus annuus Linn. dan masuk dalam famili Compositae. Sama seperti lidah buaya, bunga matahari merupakan tanaman hias yang sering dijadikan sebagai obat tradisional. Beberapa penyakit yang bisa diobti dengan bunga matahari antara lain Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik, Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak, Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan dan Malaria.

Kandungan kimia yang terdapat pada bunganya antara lain: Quercimeritrin, helianthoside (A,B,C), oleanolic acid, echinocystic acid. Sedangkan dalam bijinya terkandung Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene.

Bagian tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan adalah akar, daun, bunga dan biji. Akar bunga matahari berkhasiat untuk mengobati infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe). Bagian bunganya sendiri bermanfaat untuk pengobatan tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan.

Bijinya bisa digunakan untuk menambah nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, campak, dan sakit kepala. Sementara daunnya dipakai untuk mengobati penyakit malaria.

Berikut ini contoh pemanfaatan bunga matahari sebagai obat tradisional:

1. Mengobati Sakit Kepala
Ambil 30 gram bunga matahari, kemudian direbus dengan satu butir telur ayam (jangan dipecahkan). Rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1/2 gelas. Kemudian air rebusan tersebut diminum sesudah makan sebanyak dua kali sehari.

2. Mengobati Rematik
Untuk mengobati rematik, rebuslah 1 tangkai kepala bunga matahari sampai menjadi kanji. Kemudian tempelkan kanji tersebut ke bagian yang sakit seperti menggunakan salep.

3. Mengobati Disentri
Seduh 30 gram biji bunga matahari, kemudian ditim selama kurang lebih 1 jam. Setelah dingin, tambahkan gula batu secukupnya, kemudian diminum.

4. Melancarkan buang air besar dan kecil
Jika Anda mengalami susah buang air besar ataupun susah buang air kecil, rebuslah 15-30 gram akar bunga matahari segar, kemudian minum airnya. Insya Alloh semuanya akan lancar kembali.

5. Infeksi saluran kencing
Rebus 30 gram akar bunga matahari segar. Sewaktu akan mendidih, segera diangkat dan minum selagi masih hangat.

PERHATIAN!!!
Wanita hamil dilarang meminum ramuan bunga matahari!
Read More

Selasa, 06 Januari 2015

Limnonectes larvaepartus: Scientists Discover Tadpole-Bearing Species of Frog in Indonesia

2 komentar

Limnonectes larvaepartus is unique among frogs in having both internal fertilization and birth of tadpoles. Top: male, left, and female. Bottom: an adult male observed calling while perched on the edge of a small pool 2 m away from a 2 m wide stream; several tadpoles were present in the pool including the two visible within the yellow circle. Image credit: Jimmy McGuire.



Fanged frogs are so-called because of two fang-like projections from the lower jaw that are used in fighting.

They may have evolved into as many as 25 species on Sulawesi, though Limnonectes larvaepartus is only the fourth to be formally described. They range in size from 2 to 900 grams. The newly-described species is in the 5-6 gram range.

“Almost all frogs in the world – more than 6,000 species – have external fertilization, where the male grips the female in amplexus and releases sperm as the eggs are released by the female. But there are lots of weird modifications to this standard mode of mating,” said Dr McGuire, who is the senior author of the paper published in the open-access journal PLoS ONE.

Limnonectes larvaepartus is one of only 10-12 species that has evolved internal fertilization, and of those, it is the only one that gives birth to tadpoles as opposed to froglets or laying fertilized eggs.”

Limnonectes larvaepartus seems to prefer to give birth to tadpoles in small pools or seeps located away from streams, possibly to avoid the heftier fanged frogs hanging out around the stream. There is some evidence the males may also guard the tadpoles.

Dr McGuire first encountered this frog in 1998, the year he began studying the amazing diversity of reptiles and amphibians on Sulawesi, an island east of Borneo and south of the Philippines.

The island is a geographical hodgepodge, having formed from the merger of several islands about 8-10 million years ago.

Sulawesi is an incredible place from the standpoint of species diversity endemic to the island as well as in situ diversification,” Dr McGuire said.

Although many vertebrate species have diversified on Sulawesi after arriving by overwater ‘sweepstakes’ dispersal, most – such as the flying lizards and black-crested macaque monkeys – have speciated in such a way that their geographic ranges are non-overlapping, with their ranges meeting like pieces in a jigsaw puzzle.

“The fanged frogs are special because they appear to represent a virtually unexplored adaptive radiation with many species occurring at the same sites but adapted to occupy distinct ecological niches.”

“We are really interested in understanding how much of Sulawesi’s in situ diversification was initiated on the paleo-islands, or if much or even all of the diversification was postmerger.”

Read More

Bunga Melati dan Manfaatnya

7 komentar
Bunga Melati (Jasminum officinale) adalah tumbuhan semak berbunga yang sangat dikenal luas karena keindahannya yang menakjubkan serta aroma memesona. Selama ini, orang mengenal bunga melati hanya sebatas tanaman hias, kosmetika dan bahan campuran pembuat parfum atau teh.


Lebih dari itu, bunga melati sebenarnya menyimpan banyak manfaat sebagai obat. Melati adalah salah satu obat herbal yang paling dikenal di wilayah Mediterania dan telah banyak dimanfaatkan sebagai obat selama berabad-abad.

Banyak pakar herbal menyadari bahwa bunga melati kaya akan komponen alam seperti minyak eteris - zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Melati juga memiliki sejumlah senyawa kimia penting seperti indole, linalcohol, asetat benzilic, alkohol benzilic, dan jasmon, yang apabila dimanfaatkan dapat menawarkan banyak manfaat kesehatan seperti disebutkan di bawah ini :
  1. Sejak zaman sejarah kuno, teh dan minyak melati dikenal sebagai afrodisiak alami yang sangat kuat, sehingga obat herbal ini direkomendasikan untuk meningkatkan libido, kekuatan seksual, merangsang dorongan seksual dan bahkan mungkin mengobati infertilitas baik pada pria dan wanita.
  2. Melati dianggap sangat efektif khususnya dalam mengatasi nyeri otot, sendi dan sakit kepala.
  3. Menambahkan minyak melati ke dalam campuran minyak esensial dapat mengobati gejala yang paling umum dari infeksi pernapasan.
  4. Teh melati dikenal sebagai tonik alami yang dapat merangsang semua fungsi sistem tubuh utama dan organ.
  5. Melati memiliki sifat antiseptik yang dapat direkomendasikan untuk mengobati segala macam infeksi kulit.
  6. Melati adalah obat alami yang dapat digunakan untuk merangsang dan meningkatkan fungsi dari sistem pencernaan.
  7. Riset menunjukkan bahwa melati bisa menjadi alat detoksifikasi aman yang dapat digunakan oleh hampir semua orang untuk menghilangkan racun dan membersihkan tubuh.
  8. Teh dan ekstrak melati dapat membantu dalam menurunkan berat badan lebih efektif.
  9. Dalam aromaterapi, minyak bunga melati dapat sangat efektif untuk mengobati ketegangan saraf, apatis, kecemasan, dan gangguan saraf yang lebih serius.
  10. Dapat dimanfaatkan untuk memerangi depresi dan efek negatif lain dari stres.
Sumber : guide2herbalremedies.com, kompas.com
Read More

Jaringan Meristem Berdasarkan Posisinya

3 komentar


Berdasarkan posisinya pada tumbuhan, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu meristem apikal, meristem interkaler, dan meristem lateral.

a. Meristem apikal (meristem ujung)
Meristem apaikal terdapat di ujung (pucuk) batang utama, ujung batang (pucuk) lateral, dan ujung akar. Meristem apikal menyebabkan pemanjangan batang dan akar, yang disebut pertumbuhan primer. Semua jaringan yang terbentuk dari jaringan meristem apikal disebut jaringan primer. Proses pemanjangan meristem apikal akan menghasilkan daun, bunga, dan tunas apikal (tunas ujung) yang akan berkembang menjadi cabang samping. Meristem apikal akan  tampak melebar sebelum pembentukan daun, kemudian menyempit kembali setelah pembentukan primordium daun. Proses ini akan berulang kembali dengan adanya inisiasi dari setiap daun atau pasangan daun.
Menurt Schmidt, terdapat dua bagian penting pada daerah ujung batang yaitu korpus dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dari titik tumbuh, dengan area yang luas, tersususn atas sel-sel yang relatif besar, serta mampu membelah secara tidak beraturan ke segala arah dan membentuk seluruh jaringan selain epidermis. Tunika merupakan bagian terluar dari titik tumbuh, terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang tersusun dari sel-sel yang berukuran relatif kecil dan mengalami pembelahan ke arah lateral atau ke samping. Sel-sel tunika akan berdiferensisi menjadi epidermis.
Sementara itu, Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu demartogen yang akan berkembang menjadi epidermis, periblem yang  akan berkembang menjadi korteks, dan plerom yang akan berkembang menjadi setele. 


  


b. Meristem interkaler atau aksilar (meristem antara)
Meristem interkaler terdapat di antara jaringan dewasa atau jaringan yang sudah berdiferensiasi. Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan golongan rumput-rumputan (Gramineae) beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta Equisetum sp. Meristem interkaler merupakan daerah meristematik karena terputus dari daerah meristematik yang terisolasi di subapikal batang, kemudian berkempang menuju pangkal (besipetal). Sel-selnya membelah unutk membentuk rangkaian sel yang sejajar sehingga disebut meristem rusuk. Meristem interkaler menyebabkan pemanjangan ruas batang dan terbentuknya bunga. Jaringan yang terbentuk oleh meristem interkaler termasuk jaringan primer.
Miltenyi menyatakan bahwa meristem interkaler batang rumput tidak memiliki kedudukan yang tetap, melainkan berubah-ubah bersamaan dengan memanjangnya ruas. Pada awalnya aktivitas meristematik interkaler terjadi di seluruh bagian ruas, tetapi setelah perkembangan lakuna ( interupsi di dalam jaringan pembuluh silinder tengah), aktivitas ini menjadi terbatas pada jaringan dasar perifer di daerah sendi. Aktivitas meristematik sendi dapat terus aktif meskipun batang sudah menjadi dewasa.

c. Meristem lateral (meristem samping)
Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaan batang atau akar, contohnya kambium pembuluh (kambium vaskuler) dan kambium gabus (felogen). Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar, sehingga batang dan akar tersebut akan membesar. Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder. Kambium pembuluh berperan dalam penebalan batang dan akar, sedangkan kambium gabus berperan dalam pembentukan lapisan pelindung periderm (gabus).  Penebalan kayu pada batang akibat aktivitas kambium pembuluh, menyebabkan epidermis pecah. Jaringan pelindung (jaringan gabus) kemudian mengambil alih fungsi epidermis. Gabus tersusun dari se-sel mati  berbentuk pipih tanpa ruang antarsel. Sel-sel tersebut dibatasi oleh lapisan bahan berlemak yang disebut suberin. Pada batang, gabus mencul pada sel-sel korteks terluar, sedangkan pada akar umumnya gabus dibentuk di dalam perisikel. Pada jaringna gabus terdapat sekumpulan sel-sel yang memiliki ruang antarse yang disebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai jalur pertukaran udara atau oksigen untuk kebutuhan jaringan hidup yang terletak di dalamnya. 


Read More
 

Copyright © 2014. Biology - All Rights Reserved :: Designed By Awanbook | Powered by Blogger